:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2297314/original/057623900_1533051159-asics_relay.jpeg)
Liputan6.com, Jakarta - Lomba lari marathon beregu bertajuk "ASICS Relay Indonesia" 2018 akan digelar di kawasan Jakarta Utara, yaitu di Pantai Indah Kapuk (PIK). Lokasi PIK dipilih karena hanya berjarak 45 menit dari pusat kota, di mana kawasan tersebut telah difasilitasi dengan sistem tata lampu dan pencahayaan terbaik. Hal itu dianggap mampu memberikan penerangan yang maksimal bagi seluruh peserta pada rute perlombaan lari tersebut.
Kompetisi lari marathon beregu "ASICS Relay Indonesia" tersebut telah digelar sejak dari tahun 2017 lalu, di mana sukses menjaring lebih dari 400 tim yang terdiri dari pelari amatir maupun professional. Tahun 2018 ini, Indonesia menjadi negara kedua digelarnya kompetisi lari marathon beregu ini setelah Filipina dan akan diikuti juga oleh tiga negara lain, yaitu Thailand, Malaysia dan Singapura.
Yang menarik, calon peserta baru, dan peserta tertua pada "ASICS Relay Indonesia" tahun 2018 ini hingga pemenang "ASICS Relay Indonesia" tahun 2017 lalu turut memberikan komentar terkait dengan digelarnya kompetisi lari marathon beregu ini. Salah satu yang antusias adalah Henry, calon peserta ASICS Relay Indonesia 2018).
"Saya sangat antusias dapat mengikuti kompetisi lari ASICS Relay Indonesia tahun 2018 ini. Saya sudah mempersiapkannya dengan matang, yaitu dengan rajin workout di gym, melihat teknik berlari di YouTube, makan-tidur yang teratur, hingga di setiap weekend selalu berlatih lari jarak menengah" tutur Henry.
Sementara itu, salah satu peserta wanita, Lourencia Lioe, yang telah menginjak usia 74 tahun mengaku selama dua tahun berturut-turut mengikuti Kompetisi lari marathon beregu "ASICS Relay Indonesia", yakni pada 2017 dan 2018.
"Saya merupakan peserta tertua. Pada kompetisi lari ASICS tahun 2017, saya ikut kompetisi untuk kategori 21 KM Half Marathon (Mixed Team)," beber Lourencia Lioe.
Fedi Fianto, pelari Indonesia yang berhasil taklukkan Kutub Utara